Review Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Z Flip Mirror Gold

Senang sekali saya bisa merasakan Samsung Galaxy Galaxy Z Flip. Ini pertama kalinya saya mencoba layar lipat. Sekarang saya jadi penasaran sekali ke depannya itu akan seperti apa lagi nanti untuk layar-layar smartphone, apalagi kemarin ‘kan sudah ada OPPO yang memperkenalkan OPPO X 2021 di mana layarnya itu bisa digulung. Mencoba layar lipat ini, saya merasakan cukup futuristik dan memberikan experience yang sangat berbeda dibandingkan smartphone-smartphone yang sudah ada sebelum-sebelumnya. Mari saya jelaskan. Jadi, form factor dari smartphone ini adalah flip ya. Kalau dulu ‘kan ada ‘flip’ ada ‘slide’ ‘candy bar’, lalu ada ‘swivel’ juga.

 

Akhir-akhir ini, smartphone yang keluar itu rata-rata ‘candy bar’ semua, layar semua dan sampai akhirnya ada yang merilis bentuk ‘flip’ begini. Atau bisa disebut juga ‘clamp shell’. Covernya sayang sekali sih sangat glossy dan mudah kotor terkena sidik jari. Jadi, kesan “mewah” dari smartphone ini agak berkurang walaupun saat Samsung Galaxy Galaxy Z Flip ini dibuka dan ditutup itu pasti banyak orang-orang di sekitar penasaran dan bertanya-tanya “Itu, hape apa sih?”

 

Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Z Flip Mirror Gold

JARINGAN
TeknologiGSM / CDMA / HSPA / EVDO / LTE
Jaringan 2G
Jaringan 3G
Jaringan 4G
DIUMUMKAN
Rilis PadaFebruari 2020
StatusTersedia
BODY
DimensiSebelum dilipat: 167.3 x 73.6 x 7.2 mm

Ketika dilipat: 87.4 x 73.6 x 17.3 mm

Berat183 g (6.46 oz)
BahanPlastik bagian Depan, Bagian belakang (Gorilla Glass 6), aluminum frame
SIMNano-SIM, eSIM
LAYAR
TipeFoldable Dynamic AMOLED, HDR10+
Ukuran6.7 inci
Resolusi1080 x 2636 pixels

Cover display: Super AMOLED, 1.1 inches, 112 x 300 pixels

ProteksiCorning Gorilla Glass 5, DCI-P3, HDR10, Always-on display
PLATFORM
OSAndroid 10 opsi upgrade ke Android 11 dengan interface One UI 3.0
ChipsetQualcomm SM8150 Snapdragon 855+ (7 nm)
CPUOcta-core (1×2.95 GHz Kryo 485 & 3×2.41 GHz Kryo 485 & 4×1.78 GHz Kryo 485)
GPUAdreno 640 (700 MHz)
MEMORI
Internal256GB 8GB RAM (UFS 3.0)
EksternalTidak
KAMERA BELAKANG
Tipe KameraDual
  • 12 MP, f/1.8, 27mm (wide), 1/2.55″, 1.4µm, Dual Pixel PDAF, OIS
  • 12 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide), 1.12µm
Kamera Wide
Kamera Ultrawide
Kamera Makro
Kamera Telephoto
Kamera Ultra Telphoto
FiturQuad-LED dual-tone flash, HDR
Video12 MP, f/1.8, 27mm (wide), 1/2.55″, 1.4µm, Dual Pixel PDAF, OIS
KAMERA DEPAN
Tipe KameraSingle Camera
Kamera Wide10 MP, f/2.4, 26mm (wide), 1.22µm
FiturHDR
Video4K@30fps
SUARA
loudspeakerYa
3,5mm JackTidak

32-bit/384kHz audio
Tuned by AKG

Fitur
KOMUNIKASI
Wi-FiWi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth5.0, A2DP, LE
GPSYa, dengan A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS
NFCYa
RadioTidak
USBUSB Type-C 3.1, USB On-The-Go
FITUR
SensorFingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer, ANT+
BATERAI
KapasitasLi-Po 3300 mAh, non-removable
ChargingFast charging 15W – Fast wireless charging
Tipe
LAIN-LAIN
WarnaMirror Black, Mirror Purple, Mirror Gold, Thom Browne Edition
ModelSM-F700, SM-F700F, SM-F700F/DS, SM-F700U/DS, SM-F700U1/DS, SM-F700N, M-F7000, SM-F700W/DS
HARGA
Varian 18/256GB – Rp20.999.000
Varian 2

 

Desain

Nah, walaupun materialnya yang glossy ini membuatnya sedikit mudah kotor tapi engsel dari Galaxy Z Flip ini menurut saya kokoh dan sangat bisa diandalkan. Terasa seperti laptop karena engsel-nya itu bisa ditahan untuk membentuk sudut dari 15-160 derajat.

 

 

Selain itu, karena bentuknya ini, Galaxy Z Flip ini kalau menurut saya sangat enak untuk dipakai video call di mana tanpa harus mencari tripod atau membuat pegal tangan cukup dibuka seperti ini saja lalu taruh di meja atau di manapun bisa jadi lebih enak untuk video call.

 

Adanya fitur atau bentuk seperti ini juga membuatnya enak kalau kita misal ingin berfoto di mana kita tidak usah lagi mencari monopod atau gorilla pod atau tripod cukup dibuka sedikit saja dan sudah langsung bisa dipakai untuk berfoto bersama-sama tanpa harus gemetaran dan sebagainya.

 

Bagi saya sih, layar seperti ini memberi kesan yang cukup baik ketika saya mengambil foto pada angle-angle yang memang cukup extreme atau yang tidak lazim. Namun yang disayangkan, Galaxy Z Flip untuk auto-answer di sini tidak berfungsi ketika dipakai telepon pada aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp Call atau call memakai Google Duo di mana saat kita buka tidak bisa langsung answer call.

 

Jadi, kalau semisal memakai aplikasi bawaan atau telepon biasa itu baru bisa langsung terangkat panggilannya. Saya pun jadi ingat kalau pada zaman dahulu itu beberapa teman saya lebih suka memakai hape yang flip… kenapa? karena layarnya itu bisa terlindungi dengan baik karena kalau tidak dipakai itu ‘kan posisi ditutup sehingga bisa menahan goresan yang mungkin bisa terjadi. Sama seperti pada Galaxy Z Flip ini pada saat ditutup pun layar bagian dalamnya itu cukup terlindungi.

 

 

Layar

Layarnya di sini menggunakan layar 6.7″ Dynamic AMOLED dan beresolusi FullHD+. Pasti ada banyak juga yang bertanya, “Apakah layarnya ini akan kelihatan bekas lipatannya? mengingat, layarnya ini ‘kan dilipat. Jika kita menonton video yang posisi kita tegak lurus dengan posisi hape-nya di sini tidak akan terlalu kelihatan.

 

 

Baru kelihatan jika dilihat di sudut-sudut tertentu saja yaa, seperti jaman dulu di mana saat layarnya tidak IPS setiap belok sedikit saja akan langsung kelihatan kabur warnanya ini mirip seperti itu, tapi kelihatannya itu malah si bekas lipatannya.

 

Jika bicara soal terasa atau tidak terasanya yaa kalau melewati garis tengahnya itu pasti akan sangat terasa tapi yaa urusan pembiasaan saja sih itu. Selain itu juga ada banyak yang bertanya smartphone ini ‘kan menggunakan material layar yang plastik bukan kaca seperti smartphone kebanyakan masa kini nah, “Apa sih perbedaan rasanya?”

 

Mungkin pada awalnya saya merasakan saat swipe kanan-kiri itu terasa sedikit seperti terasa ada yang “menahan” alias tidak smooth dan tidak licin, tapi kembali lagi itu masalah pembiasaan saja dan lama kelamaan akan terbiasa walaupun yaa ada beberapa hal saya yang merasakan seperti “Ini kok tidak licin saat swipe-nya.”

 

Ketika dipakai untuk menonton, smartphone ini sudah support HDR 10 baik itu di Netflix ataupun di YouTube jadi, it’s not a problem kalau Kamu memang suka sekali menonton streaming film dan semacamnya. Tapi, sayang sekali di sini tidak diberi kontrol media pada saat penggunaan 90 derajat seperti ini. Control media-nya itu cuma ada pada saat kita menonton via video player bawaan.

 

Di sini juga tidak ada headphone jack yaa not surprise sih, wajar lah. Tapi, hal yang saya permasalahkan sebenarnya kenapa tidak ada stereo speaker. Andai ada stereo speaker pada next flip ke depannya pasti akan banyak yang menyukainya. Nah, pada saat ditutup, terdapat display kecil pada bagian depan, tepatnya di sebelah kamera, nah ini yang menurut saya sangat efektif menginformasikan notifikasi apa saja serta bisa control media juga, Play, Pause, Next dan sebagainya. Ini juga bisa digunakan sebagai layar untuk selfie menggunakan kamera utama yaa walaupun layarnya kecil sih, tapi lumayan lah.

 

Performa

Terkait performa, Galaxy Z Flip ini menggunakan chipset Snapdragon 855+ bukan 865+ yah, sayang sekali. Sebenarnya, 865+ itu ada di Galaxy Z Flip versi 5G versi yang belum masuk di Indonesia tapi, untuk penggunaan sehari-hari ini masih sangat enak seperti contohnya untuk bermain game juga masih bisa serta nyaman untuk dipakai.

 

 

Sebagai contoh di sini saya main game PUBG Mobile lalu CoD Mobile, Genshin Impact dan League of Legend Wild Rift semuanya itu bisa dimainkan dengan grafis yang oke dengan frame rate yang konsisten. Untuk Genshin Impact sendiri, saya merasa sangat nyaman bermain di grafis Medium dan frame rate 60fps. Jika mau grafis yang tinggi, bisa main di High tapi hanya bisa sebatas 30fps saja dan dengan suhu mencapai 41 derajat Celcius maksimalnya pada sekitar layar sekundernya atau bagian depan.

 

 

Storage & Memory

Untuk Storage dan Memory yang disediakan di sini menurut saya sudah cukup. Dibekali storage 256GB dengan RAM 8GB tantunya untuk aktivitas multitasking sudah sangat mendukung. Nah, smartphone ini sudah menggunakan One UI 2.5 di Android 10 tapi tidak ada fitur wireless text, saya jadi cukup bingung, padahal saat saya membahas Galaxy Note 9 waktu ada fitur ini.

 

Saya cukup sering memakainya semisal untuk me-recheck script yang barusan saya buat spreadsheet atau powerpoint presentasi yang saat itu dipakai untuk mengisi webinar dan lain-lain tapi fitur sisanya untuk Galaxy Z Flip ini sudah lengkap sih ada NFC, fingerprint sensor juga yang menyatu dengan tombol volume kemudian ada Wireless PowerShare yang juga untuk mengisi Galaxy Buds atau Galaxy Watch atau fitur wireless charging yang sering juga saya pakai karena daya baterai Galaxy Z Flip ini sih cukup boros dan tapi saya tidak mau tahu, ya sudahlah charging saja setiap hari.

 

 

Baterai

Kenapa boros? Wajar saja, kapasitas baterai-nya cuma 3300 mAh. Kapasitas baterai yang tidak bisa dibilang besar lagi untuk tahun 2020. Saya rata-rata cuma mendapat 4 jam Screen On Time terkadang bisa 5 jam untuk penggunaan berat. Satu hari itu saya bisa charging Galaxy Z Flip ini 2 kali yaitu pada pagi dan saat menjelang Maghrib.

 

Banyak yang menanyakan “Kira-kira performa baterai-nya itu seperti apa?” Saya sudah coba untuk penggunaan navigasi ketika saya bawa jalan sekitar 40 menit menggunakan Google Maps baterai-nya itu berkurang sekitar 10%. Dipakai bermain game, saya main sekitar 30 menit game PUBG Mobile, CoD Mobile dan Genshin Impact rata-rata persentase baterai-nya itu berkurang 15%.

 

 

Waktu charging-nya pun menurut saya tidak terlalu spesial karena untuk ukuran baterai kapasitas 3300 mAh, charging dari 10% sampai full itu membutuhkan sekitar 2 jam kurang. Berarti, kalau dari 0% sampai 100% mungkin 2 jam tepat atau 2 jam lebih sedikit. Saya juga tidak bisa memakai charger yang lebih kencang daripada charger 15W jadi yaa… sayang sekali. Dan terutama saat kalian banyak memakai kamera. Foto-foto atau mengambil video.

 

 

Kamera

Jadi, Samsung Galaxy Z Flip ini memiliki total 3 kamera 2 di luar dan 1 di dalam. Saya biasanya menyebutnya depan-belakang tapi untuk kasus di sini ‘kan ada yang di luar ada yang di dalam mengingat bentuk smartphone flip. Jadi, kamera utamanya itu 12MP.

 

 

Hasilnya memang terasa flagship-nya. Apalagi ini pasti ada “bantuannya” mengingat SoC-nya 855+ jadi, ISP-nya itu menghasilkan foto yang cukup baik. Bahkan pada beberapa kondisi, saya merasa hasil fotonya itu lebih baik dibandingkan beberapa flagship Samsung yang sudah dirilis sebelum-sebelumnya. Detail-nya oke, Dynamic Range-nya juga bisa memberikan detail yang asik dan sekali jepret itu bisa menghasilkan foto yang bagus sekali untuk kondisi cahaya yang redup ataupun terang.

 

Begitu pula dengan kamera Ultra-Wide dengan resolusinya juga 12MP, resolusi yang cukup tajam untuk kamera Ultra-Wide. Hasil fotonya itu cocok sekali untuk dipakai foto-foto landscape. Sayangnya tidak ada auto-focus, tapi yaa kalau untuk foto obyek sebaiknya pakai kamera utama saja sih.

 

Hasil Night Mode pada Ultra-Wide juga cukup bisa diandalkan dengan highlight yang cukup dan noise yang minim. Sementara untuk kamera selfie, saya sebenarnya cukup surprise mengingat hasil fotonya cukup detail skin tone-nya juga enak dan bisa Night Mode selfie juga. Jadi, overall sudah baik. Sayangnya, area sekitar kamera depan rawan kotor oleh debu atau bekas sidik jari yang menurut saya cukup repot untuk dibersihkan mengingat permukaan layarnya yang agak keset.

 

 

Untuk perekaman video-nya, kalau di Galaxy Z Flip itu bisa merekam di 4K 60fps di semua kameranya termasuk pada kamera depannya. Walaupun kalau saya sih lebih suka 4K 30fps saja jadi, tetap detail walaupun tidak smooth. Tetap detail dan lebih stabil dibandingkan 4K 60fps. Jika ingin yang lebih stabil lagi, ada yang namanya ‘Super Steady Mode’ yaitu di 1080p 30fps.

 

Nah, hal yang saya suka ponsel ini mudah diposisikan duduk sehingga mudah ditaruh di meja tanpa bantuan tripod. Kemudian jika kita memakai kamera selfie dia akan bisa merekam di 1080p 30fps dengan mode horizontal biasanya ‘kan kalau hape kalau di-set Portrait ‘kan hasil videonya pasti vertikal, bukan? Atau panjang ke bawah. Sementara di sini bisa dibuat horizontal tapi itu tadi, tidak ada opsi 4K adanya sebatas 1080p.

 

 

Kesimpulan

So, that’s it Samsung Galaxy Z Flip. Ya, layar lipat ini menurut saya cukup menyenangkan serta memberikan experience yang tersendiri sih apalagi manfaat yang saya rasakan menggunakan Galaxy Z Flip ini adalah saya menjadi jarang membuka hape untuk penggunaan-penggunaan yang tidak penting atau yang sifatnya sangat ‘time consuming’.

 

Jadi, pada hape biasa ‘kan saat ada notif kita selalu penasaran ingin sekali membuka hape-nya untuk mencari tahu notif apa barusan. Tapi saat sudah di-cek ternyata notif promo ojol atau online marketplace, tapi ujung-ujungnya kita lanjut main sosial media, scroll-scroll dan semacamnya pokoknya yang tidak produktif.

 

Sedangkan di Galaxy Z Flip ini karena gerbang pertama notif itu ada pada layar sekunder itu saya jadi bisa cek dulu ini notif apa jika memang chat yang penting, bisa langsung saya balas tapi kalau notifikasi semisal notifikasi game dan semacamnya ya bisa saya abikan dulu, seperti itu. Ya, kira-kira itu saja pembahasan mengenai terhadap Galaxy Z Flip.  Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar